Kegiatan workshop on artificial intelligence in education dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2023 secara hybrid, secara daring melalui zoom meeting, sedangkan luring bertempat di Ruang Rapat TVET-RC, Gedung Center of Excellence (CoE) UPI. Dalam kegiatan workshop ini mengundang narasumber dari Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST) yakni Prof. Hasegawa Shinobu. Partisipan yang hadir dalam kegiatan workshop ini merupakan dosen-dosen program studi baru di FPTK dan FPSD, Mahasiswa di lingkungan UPI, Tim Project Implementation Unit (PIU) UPI, serta Guru-Guru SMK. Kegiatan workshop ini focus membahas isu terkait “Bagaimana Menghadapi Tantangan Pendidikan Hari ini dan di Masa Depan?” dalam menghadapi inovasi AIED/DXED. Adapun beberapa poin yang disampaikan dalam paparan workshop tersebut diantaranya adalah:
- Pandemi COVID-19 telah menjadi pendorong utama dalam percepatan penerapan DXED (Digital Experience in Education). Dampak DXED meliputi, pembelajaran daring, penyediaan materi pembelajaran secara digital, evaluasi daring, dan pengelolaan administrasi Pendidikan.
- Edutech merupakan penggunaan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar. AIED (AI in Education berfokus pada pengembangan sistem intelligence untuk mendukung serta meningkatkan Pendidikan/pembelajaran.
- Contoh AIED (ChatGPT), sebuah model Bahasa skala besar yang menghasilkan respons teks yang kontekstual, relevan, dan informatif dalam suatu percakapan. Namun terdapat beberapa kelemahan dalam sistem ini termasuk kecenderungan untuk menghasilkan informasi yang salah, ketidakmampuan untuk memberikan penjelasan atau penelusuran sumber, risiko keberpihakan atau bias dalam reponnya, serta masalah etika dalam menulis.
- Dapat disimpulkan bahwa penerapan ide-ide baru dalam pengembangan proses pembelajaran dapat dilakukan secara bertahap, diantaranya meningkatkan Pendidikan Langkah demi Langkah melalui ADDIE, A&E (Analisis dan Evaluasi) sangat penting untuk keberhasilan, D (Design) dapat didukung oleh teori pembelajaran, dan idealnya pemerintah (perancang instruksional) dan guru dapat berbagi peran.
Penulis Berita: Wiwi Widanengsih