Pandangan Orang Tua terhadap Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (1)

Abstrak
Eksistensi sekolah menengah kejuruan (SMK) seringkali masih dipandang sebelah mata
oleh masyarakat jika dibandingkan dengan sekolah menengah atas (SMA). Masyarakat,
khususnya para orang tua, pastinya ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk
anak-anaknya yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di SMP/sederajat dengan
menyekolahkannya di pilihan satuan pendidikan menengah atas terbaik menurut mereka.
Pandangan orang tua mengenai hal tersebut sangat penting untuk keberlangsungan dan
keberhasilan anak dalam mengenyam pendidikan menengah atas. Dengan adanya
persoalan tersebut di masyarakat, penelitian disusun dengan tujuan untuk mengetahui
pandangan dan pendapat orang tua mengenai SMK. Penelitian ini dilakukan menggunakan
metode campuran dengan menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Pengantar
Dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 18 menjelaskan bahwa Pendidikan Kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didiknya untuk bekerja pada bidang
tertentu. Sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, SMK dituntut agar
dapat menghasilkan tenaga kerja yang terampil di lapangan pekerjaan.
Menurut Sarafino (1994) dukungan orang tua terdiri dari dua macam, yaitu dukungan
moral serta dukungan material. Dukungan moral dapat dijadikan bahan masukan bagi anak
SMP/MTs saat ingin mempersiapkan pendidikan ke jenjang selanjutnya apakah anak
tersebut ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA atau SMK. Pembelajaran di SMK
terdapat pembelajaran praktik yang dimana membutuhkan sarana dan prasarana yang tidak
sedikit. Oleh karena itu, dukungan material dari orang tua juga sangat diperlukan untuk
memperlancar aktivitas pembelajaran anak. Persepsi siswa tentang pendidikan orang tua
akan mempengaruhi persepsi mereka terhadap pendidikan itu sendiri pula.

Peran Orang Tua dalam Pemilihan SMK sebagai Studi Lanjutan Anak
Keadaan orang tua memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan anaknya. Keadaan
tersebut dapat berupa pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, perhatian dan
bimbingan orang tua, ikatan antara orang tua dan anak, serta keadaan di rumah dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Pengaruh-pengaruh tersebut juga turut
menentukan keputusan anak dalam menentukan pilihan kelanjutan studinya yang baik dan
tidak membebani bagi dirinya sendiri maupun keluarganya.
Tingkat pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang anak, khususnya keberhasilan anak di bidang pendidikan. Orang tua
yang tingkat pendidikannya tinggi memiliki kesadaran yang tinggi pula untuk
memperhatikan pendidikan anaknya serta dapat membantu anaknya saat sedang kesulitan
dalam belajar. Menurut Slameto (2010:61), orang tua yang kurang atau tidak
memperhatikan pendidikan anak dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajar.

Sekolah Menengah Kejuruan di Mata Orang Tua
Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan jenjang menengah yang mempersiapkan
lulusannya untuk siap bekerja. Sistem pendidikan tersebut berlawanan dengan pemikiran
beberapa orang tua yang berpendapat bahwa semakin lama anak mendapatkan pendidikan,
maka pendidikan yang diperoleh semakin tinggi. Oleh karena itu, orang tua yang lebih
berorientasi dengan masa depan memilih untuk mengantarkan anaknya ke jenjang sekolah
menengah atas umum atau SMA dengan harapan akan melanjutkan studinya lagi ke
perguruan tinggi sebagai investasi jangka panjang untuk memperoleh pendidikan yang
lebih tinggi dan matang. Sementara itu, orang tua yang bekerja di sektor non primer, yang
memiliki penghasilan yang lebih rendah, lebih memilih menyekolahkan anaknya di SMK
karena SMK menyiapkan lulusan yang siap untuk bekerja dengan harapan dapat membantu
meringankan beban ekonomi keluarganya.

Berdasarkan survei yang dilakukan kepada 34 orang tua, sebanyak 88,2% orang tua
mendukung anaknya apabila memilih SMK sebagai studi lanjutan mereka sesudah
SMP/sederajat. Mereka berpendapat bahwa selain mendapatkan pendidikan umum, SMK
merupakan jenjang pendidikan yang dapat mengasah kompetensi keahlian anaknya sehingga dipersiapkan untuk mengenali dunia kerja secara langsung. Sementara itu,
terdapat 11,8% orang tua yang tidak mendukung anaknya untuk melanjutkan studi ke
SMK. Hal ini dikarenakan mereka berpendapat bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia
masih kurang mengakomodasi lulusan SMK sehingga pada akhirnya mereka akan dituntut
untuk melanjutkan pendidikan sarjana. Beberapa orang tua juga berpendapat bahwa
mereka masih mampu secara ekonomi dalam mendukung anaknya untuk mendapatkan
pendidikan setinggi-tingginya karena mereka menganggap pendidikan tinggi adalah
investasi jangka panjang untuk keberlangsungan hidup anaknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *