Pandangan Orang Tua terhadap Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (2)

Minat terhadap SMK
Sejumlah 45 mahasiswa dan siswa memberikan tanggapannya mengenai minat dan
pandangannya terhadap SMK sebagai pilihan studi menengah atas. Dari 45 responden
tersebut, dihasilkan sebanyak 35,6% responden ingin melanjutkan studinya ke SMK.
Mereka berpendapat bahwa dengan melanjutkan studi di SMK, mereka dapat terfokus pada
bidang yang diinginkan dan lebih banyak melakukan praktek secara langsung yang dapat
mengasah kemampuan mereka sesuai dengan bidangnya, serta dapat siap bekerja setelah
lulus. Selain itu, beberapa mahasiswa yang merupakan lulusan SMA, persepsinya terhadap
SMK berubah setelah menjalani perkuliahan selama ini. Mereka baru menyadari bahwa
SMK merupakan jenjang yang dapat membekali kompetensi keahlian sehingga dapat
membantu mereka dalam menjalani perkuliahan, serta beberapa dari mereka berpikir
mampu untuk menjalani kuliah sambil bekerja.
Sedangkan, sebanyak 64,4% responden tidak ingin melanjutkan studinya ke SMK. Alasan
terbanyak ialah karena mereka belum cukup meyakini minat bakat diri sendiri. Ada juga
beberapa dari mereka yang tidak dapat menjangkau SMK yang bermutu baik di lingkungan
daerahnya. Selain itu, responden lainnya, yang lebih memilih SMA sebagai studi
lanjutannya, mempunyai keinginan untuk mempersiapkan dan melanjutkan pendidikan
tinggi hingga S3.

Solusi
Adapun solusi yang bijaksana adalah jika anak sudah dihadapkan dalam pilihan untuk
menentukan studi lanjutan di tingkat menengah atas, pendapat dari anak itu sangat penting
untuk diutarakan kepada orang dewasa yang nantinya dapat membantu atau
membimbingnya dalam menentukan jalan pendidikan yang terbaik untuk kelanjutan
pendidikannya. Oleh karena itu, sesi diskusi penting dilakukan seorang siswa terhadap
orang dewasa. Dalam kasus ini, tidak hanya orang tua saja yang dapat membantu anaknya,
jika memang dirasa wawasan orang tua tidak sejauh itu, maka dapat meminta bantuan
tenaga pendidik yang dirasa lebih menguasai bidang pendidikan.
Sosialisasi minat bakat terhadap siswa yang ingin melanjutkan studi ke jenjang menengah
atas agar para siswa dapat memilih jurusan yang tepat sehingga menghasilkan lulusan yang
kompeten dalam bidangnya.
Mengoptimalkan lulusan SMK, hal ini dapat disosialisasikan terhadap kurikulum SMK
secara merata sehingga tingkat lulusan SMK di Indonesia nanti sudah memenuhi standar di
lapangan pekerjaan dan berpeluang besar mendapat kesempatan kerja yang sesuai agar
stigma terhadap SMK berkurang, selain itu usaha dari mengoptimalkan keahlian siswa di
SMK juga dapat membuktikan bahwa lulusan SMK merupakan lulusan yang sudah
memenuhi standar kompetensi dan mahir di bidangnya.
Sedangkan untuk kasus lain dalam pilihan siswa yang masih ingin mendapatkan gelar
sarjana setelah lulus dari SMK juga bukan sebuah masalah, stigma terhadap lulusan SMK
yang dirasa kurang mumpuni pendidikan umum dibanding SMA tidak benar. Keadaan
yang sebenarnya lulusan SMK dapat menyelesaikan dan mendapat gelar sarjana lebih
cepat karena siswa SMK sudah mendapat banyak bekal mengenai kompetensi keahlian
yang sejalan dengan jurusan program studi di perguruan tinggi yang dipilihnya, sehingga
ilmu yang diperoleh dapat dikembangkan luas untuk memperoleh keahlian yang optimal.
Kesimpulan
Jika dilihat dari survei yang diberikan kepada orang tua, dapat disimpulkan bahwa rata-rata
setiap orang tua mendukung keputusan anaknya dalam memilih studi lanjut SMA atau
SMK, orang tua ingin agar anaknya menjalankan pendidikan terbaik sesuai minat dan
bakat yang dimiliki. Masa depan lulusan antara SMK atau SMA itu terbilang relatif, karena
semua manusia mempunyai jalannya masing-masing, tentu saja hal tersebut tidak dapat
dihindari pandangan atau masukan yang datang sebagian besar dari orang tua. Kesuksesan
dapat diperoleh dari kebiasaan hidup yang disiplin, jika bersungguh-sungguh maka selalu
ada jalan untuk meraih impian yang diinginkan, SMA atau SMK hanyalah sebuah pilihan,
bukan tentang mana yang baik dan benar. Dorongan yang timbul dari minat bakat anak
dapat direalisasikan dari dukungan orang sekitar khususnya orang tua atau orang dewasa,
jika sudah ada keinginan yang datang dari diri sendiri maka secara naluriah akan tergerak
selangkah demi selangkah untuk mendekati sesuatu yang diimpikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *