PUI TVET RC Universitas Pendidikan Indonesia Selenggarakan Forum Diskusi dengan Disdik, Kadin, dan Komite Vokasi Jawa Barat

Bandung, 17/10/2022, Pusat Unggulan Ipteks Technical and Vocational Education and Training Research Center (PUI TVET-RC) telah melaksanakan kegiatan Forum Diskusi Sinkronisasi Program Peningkatan Kompetensi Guru Teknik dan Vokasi dengan Komite Vokasi jawa Barat dan kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Forum diskusi  juga mengundang berbagai unsur terkait antara  lain Sekretaris Daerah Jawa Barat, Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, dan Kamar Dagang Industri Jawa Barat.

 

Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kebudayaan, dan Sistem Informasi UPI, Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.P.  Dalam sambutannya, Agus Rahayu  menggarisbawahi keberadaan PUI TVET RC sebagai satu-satunya pusat unggulan di Universitas Pendidikan Indonesia yang telah direkognisi Kemenetrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Ristek Dikti). PUI TVET RC sejalan dengan marwah UPI sebagai lembaga

pendidikan pencetak calon guru, termasuk di dalamnya guru teknik dan vokasi, keunggulan pusat unggulan ini akan memberikan kontribusi  pada peningkatan kompetensi guru teknik dan vokasi di Indonesia. Di samping itu, Agus juga menyampaikan pentingnya sinergi antar stakeholder untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kompetensi guru teknik dan vokasi. Sehingga forum diskusi ini sangat penting dilakukan untuk bersama-sama memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas guru teknik dan vokasi khususnya yang ada di Jawa Barat.

 

Diskusi diawali dengan pemaparan program prioritas TVET RC 2022 dan roadmap PUI yang disampaikan oleh Ketua PUI TVET RC, Iwan Kustiawan, Ph.D. Forum diskusi menghadirkan narasumber dari Komite Vokasi Jawa Barat (KVJ) yang disampaikan oleh Wakil Ketua KVJ, Hadi S. Cokrodimejo, Ph.D. Hadi S. memaparkan berbagai  Isu, permasalahan, potensi dan tantangan pendidikan vokasi dalam konteks global, nasional dan lokal khususnya Jawa Barat. Percepatan perkembangan teknologi belum sepenuhnya direspons dan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan vokasi terutama di level pendidikan menengah (SMK). Pemaparan dilanjutkan dengan pentingnya pendidikan dan peningkatan kompetensi guru teknik dan vokasi oleh  Prof. Dinn Wahyudin, M.A. Salah satunya diawali dengan perbaikan pengelolaan dan kurikulum pendidikan profesi guru atau yang dikenal dengan PPG. Hasil riset Dinn Wahyudin salah satunya mengembangkan Model PPG Vokasi, yang secara spesifik memiliki kekhasan (misalnya melibatkan industri) dibanding dengan menyiapkan pendidikan profesi guru di luar vokasi.  Paparan terkait kebijakan dan program peningkatan guru teknik dan vokasi di Jawa Barat disampaikan oleh Dr. Hj. Anne Sukmawati KD, M.M.Pd., sebagai perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Dalam paparannya, Anne Sukmawati menjelaskan bahwa Pemerintah Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat telah membuat kebijakan, peta jalan dan program strategis terkait guru teknik dan vokasi yang akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Jawa Barat.

Dalam diskusi yang juga melibatkan jajaran komisi Ahli TVET RC, isu-isu pendidikan vokasi khususnya peningkatan kompetensi guru SMK perlu menjadi perhatian serius mengingat pendidikan vokasi merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam bidang pendidikan. Mismatch berbagai kebutuhan dan standar pendidikan vokasi dengan pelaksanaan di lapangan juga disebut sebagai salah satu penyebab permasalahan kompetensi guru SMK di Indonesia. Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan keterserapan tenaga kerja termasuk lulusan SMK dan peningkatan kompetensi guru SMK, namun belum ada usaha terintegrasi dari berbagai pemangku kepentingan. Hal ini menyebabkan berbagai program dan kebijakan yang diimplementasikan tidak berjalan secara efektif dan kurang pengawasan.

Berbagai solusi juga dikemukakan dan dibahas sebagai tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak terkait sesuai kapasitasnya. Beberapa diantaranya adalah pemberian beasiswa afirmasi bagi para guru SMK di program PPG vokasi serta pembenahan dan sinkronisasi kurikulum PPG Vokasi dan kurikulum SMK dengan kebutuhan daerah dan industri. Magang industri guru dan siswa, penelitian sebagai dasar dan bagian dari evaluasi kebijakan/program, upskilling para guru produktif di SMK, dan upgrading fasilitas pendukung pembelajaran juga disebut sebagai solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK.

Dr. Lilis Widaningsih, SPd.,MT. sebagai moderator dan sekretaris PUI TVET RC menekankan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal sinkronisasi program dan kebijakan berbagai stakeholder pendidikan vokasi di Jawa Barat khususnya upaya untuk meningkatkan kompetensi guru teknik dan vokasi sebagai ujung tombak kualitas lulusan.  Pertemuan akan ditindaklanjuti dengan program-program kolaboratif dengan Komite Vokasi Daerah, Kadin dan Disdik Jawa Barat dengan komitmen untuk bersinergis meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bangsa. Peta jalan, program dan kegiatan PUI TVET RC merupakan salah satu upaya UPI sebagai lembaga pendidikan bekerjasama dengan unsur terkait  untuk  memberikan kontribusi kepada masyarakat khususnya masyarakat pendidikan. Dengan forum ini, diharapkan akan ada langkah nyata dalam rencana program baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang bagi peningkatan kompetensi guru SMK di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *