DAMPAK BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) BAGI INDUSTRI KONSTRUKSI

Ditulis oleh : Catri Armida Mulyani, Elgi Millah Hafizha, Wa Ode Annisa Putri Zulfikar

Kemajuan teknologi membuat pengetahuan dan informasi lebih mudah didapatkan. Salah satunya, dapat dilihat dalam industri konstruksi. Presentasi 2D atau manual dapat menghambat pertukaran informasi antara klien dengan konsultan dan
kontraktor dikarenakan kendala dalam prosesnya yang cukup memakan waktu. (Utomo, F. R., & Rohman, M. A., 2019). Dengan adanya kemajuan teknologi, tentunya banyak sekali perangkat yang bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia, salah satunya adalah Building Information Modelling atau BIM. Building Information Modelling (BIM) merupakan suatu teknologi di bidang AEC (Architecture, Engineering, and Construction) yang mengintegrasikan antara karakteristik fungsional dan karakteristik fisik suatu bangunan dimana semua informasi tercantum dalam bangunan tersebut dan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan sebuah proyek bangunan.

Seiring dengan kemajuan IPTEK, BIM terus berinovasi dan berkembang dalam bidang konstruksi. Selain itu, BIM juga tidak hanya digunakan dalam desain konstruksi, tetapi juga dalam bidang ilmu MEP, manajemen fasilitas, seperti bagaimana cara pemeliharaan, renovasi, dan pengelolaan fasilitas. Istilah-istilah lain dalam BIM pun terus berkembang, seperti 4D, 5D, 6D, bahkan sampai 7D. “D” yang dimaksud dalam BIM bermakna dimensi yang memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam dunia konstruksi. 3D berarti tinggi, panjang, dan lebar, sedangkan 4D bermakna sama dengan 3D tetapi memiliki penambahan aspek waktu. 5D berarti 4D dengan penambahan estimasi biaya dan 6D berarti 5D dalam aspek yang lebih berkelanjutan. Yang paling terakhir dan paling terbaru adalah 7D, yang berarti 6D dengan penambahan manajemen fasilitas daur hidup. (Mieslenna, C. F., & Wibowo, A., 2019). 

Artikel ini dibuat untuk mengetahui seberapa besar dampak Building Information Modelling (BIM) dalam industri konstruksi, melihat banyak sekali negara yang sudah menerapkan BIM ini dalam industri konstruksi di negara mereka.

Gambar 1. Siklus pada proyek

HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Aspek Perancangan : Dampak yang ditimbulkan Building Information Modelling (BIM) dalam aspek perancangan adalah pengoptimalan desain, efisiensi waktu perancangan, data dari proses desain terorganisir dengan baik, kemudahan dalam mengubah dan mengatur desain bangunan, serta gambar kerja seperti denah, tampak, dan potongan terhubung antara satu dengan yang lainnya. 
  2. Aspek Konstruksi : Dalam aspek konstruksi, Building Information Modelling (BIM) material yang akan digunakan pada bangunan sudah diinformasikan dengan sangat detail, seperti jenis beton apa yang akan digunakan, ada berapa tulangan yang dibutuhkan, dan lainnya. Seperti aspek perancangan, dalam aspek konstruksi juga mengalami kemudahan dalam mengubah struktur apabila ada perubahan yang harus disesuaikan di kemudian hari. 
  3. Aspek Estimasi Biaya : Selain memudahkan pada aspek perancangan dan konstruksi, Building Information Modelling (BIM) juga memiliki kemampuan untuk menghitung volume bangunan yang akan dibangun secara akurat. Sehingga, RAB dan estimasi biaya bisa diprediksi lebih awal dengan waktu yang singkat. Selain itu, pembuatan dan pembagian jadwal pekerjaan akan menjadi lebih efektif. 
  4. Aspek Praktisi : Pada sudut pandang praktisi, Building Information Modelling (BIM) sangat memudahkan karena, BIM bekerja untuk mengintegrasikan semua sistem dalam bangunan sehingga beberapa pihak dapat saling bekerja bersamaan dalam satu waktu serta tidak saling mengganggu atau terganggu. Praktisi dalam bidang AEC (Architecture, Engineering, and Construction) juga bisa mengakses BIM kapanpun dengan mudah. Sehingga proses pembangunan sebuah bangunan akan lebih cepat dan mengefisiensikan waktu. 

ANALISIS SWOT

Strengths (Kekuatan)

Memudahkan seluruh aktivitas dalam proses pembangunan, mengontrol dan meminimalkan kesalahan, membantu melihat seluruh bangunan secara utuh sebelum direalisasikan, meningkatkan performa pada desain dan kualitas bangunan. 

Weakness (Kelemahan) 

Software masih dalam tahap pengembangan, meskipun penggunaan BIM membantu menghemat biaya dalam proses pembangunan, tetapi perlu ada biaya untuk pelatihan penggunaan software BIM. Perlu waktu yang banyak untuk mempelajari software BIM.

Opportunities (Peluang)

Membantu mengembangkan kompetensi serta memperluas bisnis dan koneksi. Selalu
mengikuti tren terbaru dan teknologi, sehingga software bersifat lifetime. Membantu
mempercepat proses pembangunan sebuah kota bahkan negara.

Threats (Ancaman)

Terdapat keterbatasan dalam memahami BIM, harga software yang  mahal sehingga klien tidak ingin menerapkan BIM di proyek mereka, kurangnya praktisi/staff yang ahli dalam penggunaan BIM, karena terlalu sulit dan mahal untuk dipelajari, minat mempelajari BIM kurang diminati.

Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Building Information Modelling (BIM) merupakan teknologi yang sangat membantu para perancang bangunan dalam melakukan suatu proyek. Dengan adanya BIM perancangan dapat dilakukan lebih optimal dan terorganisir dengan baik sehingga hasil akhir dari desain dapat dimaksimalkan dengan baik. Selain itu, BIM juga dapat mengefisiensikan waktu dan mempermudah antara klien dengan konsultan maupun kontraktor dalam komunikasinya, sehingga dapat mencapai tingkat kepuasan yang baik, baik bagi klien, maupun konsultan dan kontraktor. Namun BIM juga memiliki kelemahan seperti softwarenya yang masih dalam tahap pengembangan, harga softwarenya yang tidak murah dan kurangnya praktisi BIM di Indonesia membuat BIM menjadi kurang diminati.

REFERENSI :

Adhi, R. P., Hidayat, A., & Nugroho, H. (2016). Perbandingan efisiensi waktu, biaya, dan
sumber daya manusia antara metode Building Information Modelling (BIM) dan
konvensional (studi kasus: perencanaan gedung 20 lantai). Jurnal Karya Teknik Sipil,
5(2), 220-229.

Azhar, S., Khalfan, M., & Maqsood, T. (2012). Building information modeling (BIM): now
and beyond. Australasian Journal of Construction Economics and Building, The,
12(4), 15-28

Becerik-Gerber, B., & Kensek, K. (2010). Building information modeling in architecture,
engineering, and construction: Emerging research directions and trends. Journal of
professional issues in engineering education and practice, 136(3), 139-147.

BENNY, B. (2019). PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN
APLIKASI BUILDING INFORMATION MODELLING PADA MATA KULIAH
PERANCANGAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS MERCUBUANA (Doctoral
dissertation, Universitas Mercu Buana Jakarta).

Fitriani, H., Budiarto, A., Rachmadi, A., & Muhtarom, A. (2021). Analisis Persepsi
Perusahaan Architecture, Engineering, Construction (AEC) terhadap Adopsi Building
Information Modeling (BIM). Media Teknik Sipil, 19(1), 25-32.

Heryanto, S., & Subroto, G. (2020). KAJIAN PENERAPAN BUILIDNG INFORMATION
MODELLING (BIM) DI INDUSTRI JASA KONSTRUKSI INDONESIA.
Architecture Innovation, 4(2), 193-212.

Mieslenna, C. F., & Wibowo, A. (2019). Mengeksplorasi penerapan Building Information
Modeling (BIM) pada industri konstruksi Indonesia dari perspektif pengguna. Jurnal
Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum, 11(1), 44-58.

Minawati, R. (2017). Manfaat Penggunaan Software Tekla Building Information Modeling
(Bim) pada Proyek Design-Build. JURNAL DIMENSI UTAMA TEKNIK SIPIL, 4(2).

NOVIANI, S. A. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN METODE BUILDING
INFORMATION MODELING (BIM) 3D, 4D, DAN 5D DALAM
MEMINIMALKAN DAMPAK KLAIM YANG DITIMBULKAN OLEH
PENYEDIA JASA (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Jakarta).

Parung, H., Tjaronge, M. W., Djamaluddin, R., Irmawaty, R., Amiruddin, A. A.,
Djamaluddin, A. R., … & Nur, S. H. (2019). Sosialisasi Aplikasi Teknologi Building
Information Modelling (BIM) pada Sektor Konstruksi Indonesia. JURNAL TEPAT:
Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat, 2(2), 112-119.

Utomo, F. R., & Rohman, M. A. (2019). Klasifikasi Faktor-Faktor Penghambat Dan
Pendorong Adopsi Building Information Modelling (Bim) Di Indonesia. Fakultas
Bisnis dan Manajemen Teknologi ITS.

Xu, X., Ding, L., Luo, H., & Ma, L. (2014). From building information modeling to city
information modeling. Journal of information technology in construction (ITcon), 19,
292-307.

Yanti, A. F., & Fitriani, H. (2021). ANALISIS PERSEPSI TERHADAP PERKEMBANGAN
BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) PADA MAHASISWA TEKNIK SIPIL
DAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS SRIWIJAYA (Doctoral dissertation, Sriwijaya
University)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *