RAPAT KOORDINASI BERSAMA DINAS PENDIDIKAN JAWA BARAT, KOMITE VOKASI JAWA BARAT, SERTA IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Bandung, 10 Agustus 2023 ‒ Pusat Unggulan IPTEKS Perguruan Tinggi TVET-RC telah melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka mempersiapkan kegiatan Seminar Nasional Pendidikan Vokasional bagi Guru SMK. Dalam rapat koordinasi ini mengundang berbagai unsur terkait diantaranya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Kamar Dagang Industri Jawa Barat, dan Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia.

Rapat koordinasi dimulai dengan pemaparan profil singkat PUI TVET RC, roadmap kelembagaan, serta program kerja yang sudah berjalan yang disampaikan oleh Sekretaris PUI TVET RC, Dr. Lilis Widaningsih, S.Pd., M.T. Pemaparan dilanjutkan oleh Yudhistira Kusuma, S.Pd., M.Ars. selaku Ketua Panitia kegiatan Seminar Nasional dalam memaparkan penjelasan kegiatan secara umum meliputi; latar belakang kegiatan, tujuan, sub tema, bentuk kegiatan, susunan acara, dan luaran kegiatan. Kegiatan Seminar Nasional Pendidikan Vokasional dilatar belakangi oleh keterserapan tenaga kerja lulusan SMK yang masih rendah di dunia industri, diseminasi hasil riset bidang vokasi yang perlu didukung oleh kerja sama yang kuat dari berbagai stakeholders terkait, sehingga diperlukan wadah bagi para guru, peneliti, penggiat vokasi, Lembaga pendidikan maupun pemerintah dalam mengkaji dan menyamakan persepsi mengenai tantangan guru SMK di masa depan. Kegiatan Seminar Nasional Pendidikan Vokasi ini merupakan seminar nasional bidang pendidikan vokasi dan kompetensi guru teknik dan vokasi yang dicanangkan akan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis UPI ke-69 serta akan dilaksanakan pada 18 Oktober 2023.

Gambar 1. Paparan Materi terkait Kegiatan Seminar Nasional

PUI TVET RC merupakan lembaga pendidikan pencetak calon guru, termasuk di dalamnya guru teknik dan vokasi yang akan memberikan kontribusi pada peningkatan kompetensi guru teknik dan vokasi di Indonesia. Forum diskusi yang juga melibatkan jajaran komisi ahli PUI TVET RC, Dr Iwa Kuntadi, M.Pd menyampaikan bahwa pentingnya sinergi dan kerja sama antara SMK, Industri dan Perguruan Tinggi untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan guru teknik dan vokasi. Di samping itu, Kabid PMSK, Edi Purwanto, M.Pd. menanggapi terkait isu kompetensi guru SMK, bahwasanya saat ini formasi Guru Teknik dan Vokasi masih kurang. Faktanya calon guru memiliki minat yang rendah untuk mengajar di SMK dibandingkan dengan SMA. Selain itu, kualifikasi guru SMK seringkali tidak sinkron dengan keahlian-keahlian di SMK. Untuk itu diperlukan peningkatan kompetensi guru termasuk didalamnya kemampuan berwirausaha yang erat hubungan nya dengan teaching factory, tidak hanya memproduksi produk namun memahami bagaimana memasarkannya dan memiliki kemampuan analitis pasar.

Gambar 2. Diskusi Bersama

Diskusi dilanjutkan oleh narasumber dari Komite Vokasi Jawa Barat (KVJ) yang disampaikan oleh Wakil Ketua KVJ, Hadi S. Cokrodimejo, Ph.D yang juga merupakan perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat. Hadi. S menyampaikan bahwa Pendidikan Vokasi Industri berbasis dual sistem, artinya metode pembelajaran yang mengutamakan praktik daripada teori pembelajaran, yakni 70% praktik (industri) dan 30% teori (pendidikan). Namun realitanya saat ini angka tersebut belum tercapai, bahkan untuk 50% (industri) :50% (pendidikan) saja masih jauh. Dalam paparan nya, beliau menambahkan bahwa kompetensi guru tidak sesuai dengan standard karena belum ada usaha terintegrasi dari berbagai pemangku kepentingan terutama pemerintah. Keterserapan tenaga kerja lulusan SMK di industri seharusnya mencapai 50% hingga 60%, sebanyak 35% memiliki usaha, dan sisanya melanjutkan sekolah. Untuk itu, diperlukan adanya perubahan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Rapat koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari Forum Diskusi yang sebelumnya telah dilakukan oleh PUI-TVET RC bersama dengan Disdik, Kadin, dan Komite Vokasi Jawa Barat. Pertemuan ini merupakan langkah dalam mempersiapkan Kegiatan Seminar Nasional Pendidikan Vokasional yang juga merupakan program kolaboratif dengan Komite Vokasi Daerah, Kadin dan Disdik Jawa Barat untuk bersinergis dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi. Dengan koordinasi ini, diharapkan akan ada keberlanjutan program jangka panjang bagi peningkatan kompetensi guru SMK di Indonesia.

Gambar 3. Kegiatan Foto Bersama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *